Bupati Gus Haris Dorong Petani Milenial dan Teknologi untuk Masa Depan Pangan

Redaksi


Detik Nusantara Probolinggo - Di tengah sorotan layar zoom meeting bersama Presiden RI Prabowo Subianto, Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris menyampaikan sejumlah catatan penting soal arah kebijakan Pemerintah Kabupaten Probolinggo, terutama menyangkut pertanian dan ketahanan pangan. Kegiatan itu berlangsung di Cafe Jongkok, Kelurahan Semampir, Kecamatan Kraksaan, Senin (7/4/2025).


Menurut Bupati Haris, dalam beberapa bulan terakhir, Kabupaten Probolinggo dilanda serangkaian bencana alam. Mulai dari jembatan yang rusak, sungai yang meluap, hingga angin puting beliung yang memporak-porandakan sejumlah wilayah. Dalam kondisi seperti ini, katanya, pemulihan difokuskan pada kebutuhan dasar masyarakat seperti pangan, sandang, dan tempat tinggal.

“Yang utama adalah keselamatan warga. Saat ini kami juga sedang melakukan pendataan ulang terhadap dampak banjir dan puting beliung, terutama di sektor pertanian. Sekitar 20 hektare lahan rusak, dan itu memengaruhi hasil produksi petani kita,” jelasnya.


Meski didera bencana, Bupati Haris tetap optimistis. Ia menyebut hasil panen tahun 2024 justru menunjukkan tren positif. Kabupaten Probolinggo mencatat produksi gabah sekitar 200.000 ton, jauh melebihi kebutuhan lokal yang hanya sekitar 93.000 ton.


“Potensi kita besar, bukan cuma padi. Ada tembakau, bawang, dan jagung. Kami bangga menjadi salah satu daerah penghasil terbesar di Jawa Timur,” ujarnya.


Bupati menegaskan, sektor pertanian akan terus menjadi prioritas. Apalagi cuaca yang makin sulit diprediksi menuntut adaptasi yang lebih cepat dan terarah. Karena itu, Pemkab terus mencari cara untuk menjaga dan meningkatkan produksi pangan, demi mendukung kebutuhan lokal maupun nasional.


“Ketahanan pangan bukan cuma soal beras di meja, tapi juga masa depan. Kita harus jaga itu dengan segala cara,” ungkapnya.


Ia mengakui, cuaca ekstrem dan kerusakan memang jadi tantangan besar. Tapi dengan pendekatan teknologi dan manajemen yang lebih baik, sektor pertanian diyakini akan tetap tangguh. Saat ini Pemkab Probolinggo mulai menggenjot pemanfaatan teknologi di bidang pertanian, dari pupuk, alat panen, hingga pengolahan hasil.


“Kami sedang jajaki berbagai opsi teknologi. Dan yang paling penting, kami ingin generasi muda—petani milenial—ikut ambil bagian,” katanya.


Menurutnya, keterlibatan petani milenial akan jadi game changer. Mereka lebih terbuka terhadap teknologi, lebih cepat beradaptasi, dan punya semangat tinggi untuk mencoba hal baru. Perubahan mindset petani inilah yang akan jadi motor penggerak transformasi pertanian di masa depan.


“Petani milenial harus jadi garda terdepan. Kita akan siapkan pelatihan dan pendampingan supaya mereka siap tempur di sawah dengan teknologi, bukan cuma cangkul,” lanjutnya.


Bupati Haris juga menegaskan pentingnya membangun sektor pertanian yang tangguh terhadap perubahan iklim. Semua pihak diminta untuk adaptif, kreatif, dan terbuka pada inovasi.


“Dengan potensi besar yang kita punya, saya yakin Probolinggo bisa jadi pelopor pertanian berbasis teknologi di Jawa Timur. Dan yang lebih penting, kita bisa terus mendukung ketahanan pangan nasional,” tutupnya.

(BR**)