Bupati Gus Haris dan Forkopimda Hadiri Haul ke-72 KH Moh. Hasan di Genggong

Redaksi


Detik Nusantara Probolinggo - Ribuan umat Islam memadati kawasan Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, untuk mengikuti haul ke-72 Almarhum Al Arif Billah KH Moh. Hasan bin Syamsudin bin Qoiduddin atau yang dikenal sebagai Kiai Hasan Sepuh.


Pondok pesantren yang berdiri sejak tahun 1839 ini menjadi saksi semangat kebersamaan dan kecintaan umat terhadap sosok KH Moh. Hasan yang dikenal sebagai ulama kharismatik, ahli ilmu serta pemilik banyak karomah.

Dalam haul ini, suasana religius terasa kental dengan pembacaan sholawat, tahlil dan khataman Al-Qur'an. Tahun ini, kegiatan haul juga diramaikan oleh program "Ngaji untuk Sang Kiai" yang berhasil mencatat khataman Al-Qur'an sebanyak 201 kali, pembacaan Sholawat Nabi Muhammad SAW sebanyak 5.472.213 kali dan pembacaan Surat Al-Ikhlas sebanyak 1.919.466 kali.


Kegiatan ini dihadiri oleh Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris bersama jajaran Forkopimda, keluarga besar Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong serta para ulama dan habaib dari berbagai wilayah.


Penceramah utama yang mengisi tausiyah adalah KH Ahmad Said Asrori selaku Khatib Aam PBNU yang menyampaikan pesan-pesan hikmah dan keteladanan dari sosok KH. Moh. Hasan.


Dalam sambutannya, Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris menekankan pentingnya meneladani akhlak dan perjuangan KH. Moh. Hasan dalam membina umat. "Beliau bukan hanya guru, tapi juga pewaris risalah Nabi Muhammad SAW," ungkapnya.


Bupati Haris menjelaskan bahwa KH. Moh. Hasan bin Syamsudin bin Qoiduddin bukan sekedar tokoh lokal, melainkan ulama besar yang sinarnya menembus batas zaman dan ruang.


KH. Moh. Hasan dikenal dengan gaya hidup yang sangat sederhana. Tidak pernah mengambil daun dari pohon tanpa izin, tidak pernah menyakiti siapapun dan selalu berusaha menebarkan kasih sayang kepada seluruh makhluk.


Bupati Haris menerangkan KH. Moh. Hasan wafat pada malam 11 Syawal 1374 H atau 1 Juni 1955 dalam usia 112 tahun dalam hitungan Masehi. Wafatnya membawa duka mendalam. Ribuan orang dari berbagai wilayah datang untuk mengiringi kepergian beliau ke tempat peristirahatan terakhir.

(BR**)