Pemkab Probolinggo Galang Dana untuk Abdul Hadi, Korban Kecelakaan Kerja di Bali

Redaksi

 


Detik Nusantara Probolinggo - Penjabat (Pj) Bupati Probolinggo, H. Ugas Irwanto, S.Sos., M.Si, mengajak seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Camat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo untuk menggalang dana bagi Abdul Hadi. Warga Desa Gondosuli, Kecamatan Pakuniran itu mengalami kecelakaan kerja hingga harus menjalani operasi kepala di Rumah Sakit Jimbaran, Bali. Sayangnya, keluarganya kesulitan membayar biaya rumah sakit yang mencapai ratusan juta rupiah.


Inisiatif ini muncul setelah laporan masuk melalui platform Lapor Kand4. Abdul Hadi, seorang kuli bangunan, mengalami cedera parah akibat kecelakaan saat bekerja membangun rumah warga. Operasi kepala akibat perdarahan otak menjadi tindakan yang tidak bisa dihindari, namun keterbatasan dana membuat pihak keluarga berada dalam situasi sulit.


Pj Bupati Ugas mengaku terkejut setelah mengetahui kondisi ini. “Saya langsung merespons laporan di Lapor Kand4. Ternyata ada warga Kecamatan Pakuniran yang dirawat di rumah sakit di Bali dengan biaya pengobatan mencapai Rp 143.500.000,” ujarnya. Meskipun kecelakaan ini terjadi saat bekerja, Abdul Hadi bukan bagian dari perusahaan resmi, sehingga tidak mendapat perlindungan asuransi tenaga kerja.


Upaya penggalangan dana pun dilakukan untuk meringankan beban keluarga. Pemilik rumah tempat Abdul Hadi bekerja telah memberikan bantuan Rp 70 juta, sementara keluarga menyumbang Rp 15 juta. "Dia termasuk masyarakat miskin, makanya saya spontan mengajak teman-teman di Pemkab Probolinggo untuk membantu seikhlasnya. Alhamdulillah, hingga hari ini sudah terkumpul donasi sebesar Rp 34.500.000," kata Ugas.


Saat ini, kondisi Abdul Hadi masih kritis dan memerlukan perawatan lebih lanjut. Namun, karena khawatir biaya rumah sakit terus meningkat, keluarga memilih pulang paksa, meskipun dokter menyarankan untuk tetap menjalani perawatan. Rumah sakit sebenarnya belum mengizinkan kepulangannya, tetapi pihak keluarga mengambil risiko dengan harapan bisa melanjutkan perawatan di rumah.


Menanggapi keputusan ini, Pemkab Probolinggo menyiapkan tim dari Dinas Kesehatan, termasuk satu dokter dan dua perawat, untuk menjemput Abdul Hadi. Tim tersebut masih menunggu konfirmasi dari keluarga mengenai kesiapan mereka menghadapi risiko perjalanan. “Semoga Pak Abdul Hadi segera pulih dan bisa kembali bekerja,” harap Ugas.


Kasus ini menjadi pelajaran penting tentang pentingnya pelaporan cepat dalam situasi darurat. “Sayangnya, laporan baru masuk setelah operasi selesai, sehingga biayanya sudah membengkak. Meskipun begitu, kami tetap berupaya maksimal membantu sesuai kemampuan,” pungkasnya.

(BR***)