Detik Nusantara Probolinggo - Peringatan Haul Masyayikh dan Hari Lahir (Harlah) ke-76 Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton pada Minggu (26/1/2025) malam berlangsung khidmat. Ribuan alumni, santri, dan wali santri hadir memenuhi area pesantren untuk mengikuti kegiatan ini. Acara tersebut juga dihadiri oleh Penjabat (Pj) Bupati Probolinggo H. Ugas Irwanto, S.Sos., M.Si beserta istri, Hj. Rita Erik Ugas Irwanto, yang turut memberikan apresiasi terhadap perkembangan pesantren. Pengasuh Ponpes Nurul Jadid, KH. Moh. Zuhri Zaini, beserta keluarga besar pesantren, juga hadir untuk menyemarakkan momentum istimewa ini.
Pengajian umum ini menghadirkan dua ulama besar yang memberikan tausiah mendalam, yakni KH. Muhammad Faiz Syukron Makmun, Katib Syuriyah PBNU sekaligus Ketua Umum MUI DKI Jakarta, serta KH. Badrus Shodiq, Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Jember. Kedua tokoh ini menyoroti pentingnya peran pesantren dalam menjaga nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan. Pesantren dinilai sebagai benteng moral yang mampu menghadapi tantangan zaman sekaligus menjadi motor penggerak kemajuan bangsa.
KH. Najiburrahman, pimpinan Pondok Pesantren Nurul Jadid, menyampaikan bahwa di usia ke-76, pesantren terus berkomitmen mencetak generasi unggul yang cerdas dalam ilmu agama, bertanggung jawab sosial, dan mampu bersaing di tingkat global. Dengan tema “Pesantren Berdaya, Indonesia Jaya”, acara ini menjadi refleksi dari semangat kolektif pesantren untuk tetap relevan dan berdaya guna bagi masyarakat.
Selain fokus pada pendidikan agama, KH. Najiburrahman menjelaskan bahwa pesantren juga menanamkan kepedulian lingkungan kepada para santri. Salah satu contohnya adalah keterlibatan mereka dalam penanaman bakau di pesisir pantai sebagai bentuk upaya konservasi. Pesantren juga berperan aktif dalam pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan UMKM serta penyediaan ruang usaha kecil di kawasan pesantren.
Sebagai bukti komitmen terhadap kualitas pendidikan, Pondok Pesantren Nurul Jadid telah memperoleh sertifikat ISO 21001:2018. Sertifikat ini mencerminkan standar internasional dalam pengelolaan organisasi pendidikan. KH. Najiburrahman menekankan bahwa penghargaan ini menjadi motivasi untuk terus meningkatkan mutu pendidikan dan inovasi pesantren, sehingga program yang dijalankan benar-benar bermanfaat bagi umat.
Pj Bupati Probolinggo, H. Ugas Irwanto, turut memuji pencapaian pesantren ini yang memberikan dampak positif tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga nasional dan internasional. Ia juga mengingatkan tentang perjuangan pendiri pesantren, Almarhum KH. Zaini Mun’im, yang memulai kiprahnya sejak tahun 1948. Perjuangan heroik Kiai Zaini melawan penjajah Belanda dan dedikasinya dalam menyebarkan ajaran Islam menjadi inspirasi besar bagi perjalanan panjang Nurul Jadid.
Melalui peringatan ini, pesantren menegaskan perannya sebagai lembaga pendidikan yang tak hanya memajukan ilmu agama, tetapi juga berkontribusi nyata dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan komitmen untuk terus berinovasi dan melahirkan generasi unggul, Pondok Pesantren Nurul Jadid diharapkan dapat tetap menjadi cahaya baru bagi masyarakat, sesuai makna namanya. Nurul Jadid bukan sekadar nama, melainkan simbol harapan yang terus menyala untuk masa depan yang lebih baik.
(BR***)