Peringatan Harlah Ke-102 NU dan Rakerwil PWNU Jawa Timur di Probolinggo

Redaksi


Detik Nusantara Probolinggo - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur menggelar peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) di Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Kabupaten Probolinggo, pada Jumat (24/1/2025). Acara tersebut mengusung tema “Bekerja Bersama Umat untuk Indonesia Maslahat” dan dihadiri oleh seluruh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) di Jawa Timur, termasuk lembaga dan badan otonom (banom).


Kegiatan ini dihadiri tokoh-tokoh penting seperti Wakil Rois Aam PBNU KH. Anwar Iskandar, Wakil Ketua Umum PBNU KH. Zulfa Mustofa, Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur KH. Anwar Manshur, Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Timur KH. Abdul Hakim Machfudz, serta Gubernur Jawa Timur Hj. Khofifah Indar Parawansa. Hadir pula Penjabat (Pj) Bupati Probolinggo H. Ugas Irwanto dan jajaran Forkopimda Kabupaten Probolinggo.

Dalam acara tersebut, Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Timur, KH. Abdul Hakim Machfudz, bersama Ketua Baznas Provinsi Jawa Timur, KH. Ali Maschan Moesa, dan Ketua PW LP Ma’arif NU Jawa Timur, Masdar Hilmy, menyerahkan beasiswa pendidikan kepada 250 siswa madrasah di Jawa Timur. Total bantuan yang diberikan mencapai Rp 250 juta.


Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Abdul Hamid Wahid, menyampaikan apresiasinya kepada PWNU Jawa Timur karena telah memilih pesantrennya sebagai tuan rumah. Ia berharap peringatan Harlah ini membawa keberkahan bagi semua pihak. Berbagai kegiatan digelar dalam rangkaian acara ini, seperti pelatihan bisnis, pemberdayaan UMKM, dan kegiatan lintas komunitas yang bertujuan memperkuat ekonomi umat.


Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Timur, KH. Abdul Hakim Machfudz, menekankan pentingnya sinergi antara pengurus NU, badan otonom, dan lembaga-lembaga di Jawa Timur. Ia berharap Harlah ke-102 NU ini menjadi momentum untuk memperkuat langkah bersama dalam membangun bangsa melalui pendidikan, ekonomi, dan program sosial.


Gubernur Jawa Timur, Hj. Khofifah Indar Parawansa, turut mengapresiasi peran NU dalam mendukung kemajuan bangsa. Ia menyoroti pentingnya kolaborasi antara NU, pemerintah, dan masyarakat untuk menurunkan angka kemiskinan serta mencapai Indonesia Emas 2045. Khofifah juga menegaskan bahwa sektor pendidikan dan ekonomi harus menjadi fokus utama untuk mewujudkan kemajuan tersebut.


Sementara itu, Wakil Ketua Umum PBNU, KH. Zulfa Mustofa, mengingatkan pentingnya adaptasi NU terhadap perkembangan zaman, terutama dalam era digitalisasi. Menurutnya, pengurus NU dari pusat hingga ranting harus mampu merespons cepat kebutuhan masyarakat dan menjaga kekompakan. “Kebersamaan menjadi kunci utama untuk meningkatkan kepuasan warga terhadap NU,” tutupnya.

(BR***)