Rumah Zakat Probolinggo Gelar Pelatihan Dapur Umum untuk Kesiapsiagaan Bencana di Kelurahan Mangunharjo

Redaksi

Detik Nusantara Probolinggo - Ancaman bencana di wilayah Probolinggo menjadi perhatian serius dari Rumah Zakat Probolinggo. Untuk meningkatkan kesiapsiagaan, mereka mengadakan Pelatihan Dapur Umum guna memperkuat kapasitas sumber daya manusia di setiap kelurahan. Salah satu pelatihan digelar di Kelurahan Tangguh Bencana (Keltana) Belahjimat, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo. Sebanyak 30 personel Keltana Belahjimat mengikuti pelatihan ini, yang fokus pada pengembangan kemampuan memasak dalam situasi darurat.


Pelatihan yang diadakan di Taman Botani Bestari, Jalan Basuki Rahmat, Kota Probolinggo, turut dihadiri oleh sejumlah tokoh seperti Perwakilan Rumah Zakat Probolinggo Eko Yudha, Lurah Mangunharjo Hari Setyoyani, Ketua LPM Mangunharjo Rudi Purwanto, Koordinator Tagana Kota Probolinggo Novan, Danpos Mayangan Koramil 0820/01 Peltu M. Ismail, serta Babinsa Kelurahan Mangunharjo Serda M. Abd. Rahman.


Eko Yudha, Perwakilan Rumah Zakat Probolinggo, menjelaskan bahwa pelatihan ini akan dilaksanakan secara rutin setiap bulan. Tujuannya adalah untuk memberikan pengetahuan kepada relawan Keltana Belahjimat sehingga mereka siap membantu dapur umum di wilayah terdampak bencana. "Nantinya, para relawan bisa bergabung dengan Tagana setempat untuk membantu proses memasak di wilayah yang terdampak bencana," ujar Yudha pada Sabtu (24/08/2024) pagi.


Yudha juga menegaskan bahwa kegiatan ini tidak menggunakan dana APBD maupun Dana Kelurahan (Dakel), melainkan sepenuhnya didanai dari infaq dan sodaqoh yang terkumpul di Rumah Zakat. "Kami ingin membangun kemandirian di Keltana tanpa harus melibatkan dana pemerintah, sehingga pelatihan peningkatan kapasitas SDM ini bisa rutin diadakan setiap bulan," tegasnya.


Lebih lanjut, Yudha berharap pelatihan ini berkelanjutan agar para relawan dapat berperan aktif dalam penanganan bencana di wilayah rawan, seperti di Kelurahan Mangunharjo. "Misalnya, ketika terjadi banjir di Dringu atau dampak erupsi Gunung Semeru, harapan kami relawan Keltana Belahjimat bisa segera terjun untuk membantu di dapur umum di wilayah terdampak," tambahnya.


Pemilihan Kelurahan Mangunharjo sebagai basis Keltana didasari oleh kekompakan para relawannya. Yudha menilai, kekompakan tersebut menjadi kunci terbentuknya organisasi yang solid dan berkelanjutan. "Tanpa kekompakan, organisasi ini tidak akan berjalan dengan baik. Ketersediaan sarana harus didukung oleh SDM yang kuat agar organisasi ini bisa terstruktur dan tujuan pelatihan untuk peningkatan kapasitas SDM dapat tercapai," ungkapnya.


Yudha juga berharap lembaga amil zakat lainnya bisa mengikuti jejak Rumah Zakat dengan menggelar program serupa di daerah mereka masing-masing, tentunya tanpa melibatkan anggaran pemerintah. "Kami ingin lembaga lain, khususnya lembaga zakat di Kota Probolinggo, juga bisa menginisiasi pelatihan seperti ini untuk kesiapsiagaan bencana," tandasnya.


Sementara itu, Ketua LPM Kelurahan Mangunharjo, Rudi, menyampaikan apresiasi terhadap pelatihan ini. Menurutnya, pelatihan seperti ini sangat penting mengingat Probolinggo sering dilanda bencana. "Kami sangat berterima kasih atas pelatihan dari Rumah Zakat Probolinggo. Pak Lurah juga mendukung penuh kegiatan ini dan berharap bisa rutin dilakukan setiap bulan agar kesiapsiagaan relawan Keltana Belahjimat semakin baik," jelas Rudi.


Rudi juga menambahkan bahwa pelatihan ini diharapkan dapat mendongkrak perekonomian di Kelurahan Mangunharjo, terutama melalui keterampilan memasak yang dipelajari selama pelatihan.

(MH***)