Detik Nusantara Probolinggo - Sanitasi dan stunting masih jadi masalah pelik yang dihadapi Pemerintah Kota Probolinggo. Banyak upaya telah dilakukan, seperti program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dan peningkatan kunjungan balita ke Posyandu. Kolaborasi melibatkan berbagai pihak, mulai dari masyarakat, lintas sektor dan perangkat daerah, hingga Baznas, CSR, dan perguruan tinggi.
Hari ini, Sabtu (27/7), ada kegiatan yang menggandeng program pengabdian masyarakat dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya. Ini adalah langkah konkret untuk memperbaiki situasi.
Beberapa hari lalu, Kota Probolinggo berhasil meraih sertifikat Open Defecation Free (ODF). Sertifikat ini diperoleh berdasarkan hasil Sidang Pleno yang memverifikasi 10 titik sampling kelurahan, 10 lokasi SD/MI, dan satu pondok pesantren. Meski begitu, pemerintah setempat tetap melanjutkan upaya perbaikan sanitasi sesuai rekomendasi tim verifikator dari Provinsi Jawa Timur.
Rekomendasinya, antara lain, melakukan pendataan seluruh kepala keluarga untuk memastikan tidak ada lagi perilaku buang air besar sembarangan, baik secara tertutup maupun terbuka. Selain itu, perlu ada peningkatan kualitas sarana sanitasi yang aman, karena sanitasi buruk sangat mempengaruhi angka stunting.
Menanggapi rekomendasi tersebut, Pemerintah Kota Probolinggo menggandeng pihak Unair. Melalui program pengabdian masyarakat, mereka berharap bisa meningkatkan akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak dan mengubah perilaku masyarakat untuk mengurangi angka stunting.
"Alhamdulillah, kami sangat bersyukur Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair bersedia melaksanakan pengabdian masyarakat di sini. Ini adalah dukungan nyata bagi program penurunan kasus stunting dan tercapainya 100 persen bebas dari buang air besar sembarangan," kata Nurkholis.
Selain itu, Pemerintah Kota Probolinggo berupaya memastikan masyarakat memiliki fasilitas sanitasi yang memadai. Direncanakan, melalui DAK pada DPUPR PKP untuk 85 KK, dana inpres untuk 21 KK, Baznas Kota Probolinggo untuk 126 KK, dan Korpri untuk 52 KK. Upaya ini adalah bagian dari komitmen mereka untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan sejahtera bagi semua warga.
(Ty****)