Didampingi oleh Camat Kanigaran, Nurkholis mengungkapkan rasa syukur bisa bertemu dan memberikan santunan kepada anak-anak yatim. Baginya, Bulan Muharam adalah hari besar bagi anak yatim yang perlu diprioritaskan. "Saya cerita kepada teman-teman Baznas, Bulan Muharam ini lebarannya anak yatim, jadi kalau sering diundang ke acara santunan anak yatim, itu memang sudah seharusnya," jelas Nurkholis.
Nurkholis juga berharap, santunan yang diberikan dapat bermanfaat untuk menunjang aktivitas belajar anak-anak. "Harapan kami, seluruh anak yatim dan dhuafa di Kota Probolinggo di bulan yang mulia ini mendapatkan santunan. Semoga yang sedikit ini bisa bermanfaat bagi kita semua, terutama adik-adik kita yang hari ini alhamdulillah banyak yang datang kesini," tuturnya.
Malam itu, 20 anak yatim dari perwakilan 6 RW hadir di Aula Kelurahan Sukoharjo. Salah satu penerima santunan adalah Celsi Dwi Syarif, seorang anak laki-laki kelas 1 SMP. Celsi mengaku akan menabung uang santunan yang diterimanya untuk keperluan sekolah di masa depan. "Uangnya mau disimpan saja, buat sekolah nanti," kata Celsi yang bercita-cita menjadi perawat.
Setelah acara santunan, agenda Syiar Muharam dilanjutkan dengan tausiyah oleh Ustaz Imam dan penampilan kesenian Hadrah An Nur Falah dari anggota pengurus PKK setempat. Malam itu menjadi momen yang penuh makna, membangkitkan semangat dan harapan baru bagi anak-anak yatim di Kota Probolinggo.
(Ty****)
