Kali ini, Jamkeswatch Probolinggo Raya mengadakan audiensi dengan BPJS Kesehatan untuk berdialog dan menyamakan persepsi terkait aturan dan kebijakan BPJS Kesehatan. Hal ini penting agar pendampingan masyarakat dapat berjalan lancar tanpa hambatan.
Dalam audiensi tersebut, hadir Pengurus Jamkeswatch Probolinggo Raya seperti Ketua Edi Suprapto, Sekjen Alek, Kepala Bidang Media Maliki, serta jajaran Pengurus BPJS seperti Farid, Ketua BPJS Kabupaten Probolinggo, dan Angga, Tim Ahli BPJS. Pertemuan ini diadakan di Kantor BPJS Kesehatan, Jl. Wahidin Sudirohusodo, Kraksaan, pada 1 Juli 2024.
Audiensi ini membahas berbagai isu yang dihadapi oleh relawan kesehatan dalam advokasi warga, seperti pengajuan PBID, sistem pengklaiman PKM ke BPJS, serta antrean operasi katarak di rumah sakit tipe C yang memakan waktu lama, sementara di rumah sakit tipe B lebih longgar. Selain itu, sinkronisasi data dalam pengajuan PBID juga menjadi sorotan.
Farid, Kepala BPJS Kesehatan Kabupaten Probolinggo, menyatakan bahwa untuk pengajuan PBID, BPJS siap melayani 24 jam termasuk hari libur. Sistem pengklaiman sudah diatur dengan jelas dan tidak ada biaya tambahan bagi peserta BPJS aktif.
Terkait antrean operasi katarak, hal ini sudah diatur dalam Permenkes No. 3 Tahun 2023. Untuk masalah sinkronisasi data, bisa dilakukan melalui link gagal edabu jika ada kendala Adminduk dalam pengajuan.
Ketua Jamkeswatch Probolinggo Raya, Edi Suprapto, merasa bersyukur karena banyak masalah di lapangan terkait advokasi warga telah terjawab. Ia berharap kerjasama, koordinasi, dan komunikasi yang baik ini terus berlanjut untuk menghadapi permasalahan yang semakin kompleks ke depannya.
(MH)
